Sebuah Cerita Tentang Cita-cita

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Quote of Design

 

 

"Art is like masturbation. It is selfish and introverted and done for you and you alone. Design is like sex. There is someone else involved, their needs are just as important as your own, and if everything goes right, both parties are happy in the end." - Colin Wright

[ Read More ]

Tak ada yang mudah bahkan untuk bersyukur

Tak ada yang mudah di hidup ini
bahkan untuk sekedar bersyukur
kerap kali para ustadz dan kyai menyerukan untuk banyak bersyukur, banyak ingat Tuhan
tapi apakah kita lantas melakukannya?
hmmm...


Seberapa beratkah mengucap kata syukur?
apakah kita ingin di cap Tuhan dengan label "kufur nikmat"?
Sungguh di setiap tarikan nafas kita, disetiap detak jantung kita, di setiap detik yang kita habiskan ada nikmat dan berkah Tuhan
 dan Sungguh nikmat Tuhan tiada pernah habis untuk orang yang selalu bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan.


Ingatkah kalian tentang hukum "law of Attraction" ? ya benar, hukum ketertarikan yang sangat terkenal dan banyak diteliti oleh para ahli dari zaman dulu hingga kini, mereka mempercayai bahwa apa yang kita tanam pasti kita akan mengunduhnya juga suatu saat nanti.
Orang yang sering berbuat baik, maka akan banyak kebaikan yang akan ia dapatkan dalam hidupnya. berlaku juga sebaliknya orang yang sering berbuat tidak baik, akan menerima banyak ketidakbaikan dalam hidupnya kelak.

Jika dikaitkan dengan rasa syukur, akan terlihat keterkaitan erat pada orang-orang yang pandai bersyukur. lihat saja orang yang hidupnya gemar mengucap "Alhamdulillah", insya Allah hatinya selalu tenang karena dalam melihat dan merasakan sesuatu ia melibatkan Tuhan dalam hatinya. ketenangan dalam hati itu akan menimbulkan kesenangan-kesenangan tak terduga. 

Orang yang sering bersyukur dan mengingat Tuhan dalam segala keadaan akan selalu mendapatkan ketenangan hati, ketenangan hati akan menimbulkan energi positif dalam hidup yang akan memberikan rasa senang dan nikmat dalam menjalani kehidupan.

Lantas masih beratkah kita untuk mulai membiasakan bersyukur atas nikmat-Nya?



NB: Aku bersyukur kepada Tuhan atas skenario yang luar biasa indah sehingga aku bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersamamu. memang tidak ada yang mudah, bahkan untuk bersyukur, apalagi untuk memaafkan. Aku sadar atas semua perlakuanku dulu sehingga aku memetiknya buahnya sekarang. aku menyesal dan ingin memperbaikinya.  
Won't you please come and be with me?

 Lapangan Banteng, 27 November 2012
[ Read More ]

Senin, 19 November 2012

Assalamualaikum
Tulisan kali ini aku persembahkan untuk seseorang disana yang masih diam dan belum mau bicara kepadaku.
aku ga akan cerita macem-macem, karena aku hanya ingin cerita tentang kegiatanku dikantor kemarin
Memang, selama beberapa hari kita ga saling komunikasi kadang aku ingin cerita apa aja kegiatan hari itu tapi aku juga ga tau apakah kamu masih mau mendengar ceritaku. makanya aku ga cerita mendetail kegiatanku sehari-hari lewat rentetan kata monolog yang aku kirimkan padamu tiap hari.
Oke aku mulai aja deh, daripada ngelantur kemana mana

Senin, 19 November 2012
Yak, seperti biasa Senin datang dan minggu menghilang, masuk kantor dipagi hari, kegiatan kantor dan segala macam aktivitas sudah membayang mulai saat mata terbuka pagi ini.
Aku bangun jam 04.55 eh salah, membuka mata maksudnya. kalo bangun dari kasur itu jam 05.30 :D
lalu sholat shubuh dan baru sadar kalo seragam kebanggaan Kemenkeu yang berwarna biru itu belum aku setrika, yak terpaksa dengan berat hati aku harus setrika dulu baju itu.
Setelah baju disetrika dan sudah rapi aku sadar lagi, kalo celana hitam pasangan baju ini ternyata masih di tempat laundry dan belum dianter sama mas-mas laundry :(
lihat ke jemuran diluar ternyata ada 1 celana menggantung di hanger, mungkin celana itu sudah tergantung lebih dari 5 hari seingatku aku jemur saat pulang kampung hari rabu kemarin ;p.
pas aku ambil ternyata masih basah. dan terpaksa pagi ini aku harus nyetrika lagi..fiuuuuuh
jam 1/2 7 barulah selesai aku nyetrika se stel seragam kerjaku itu. kemudian aku pergi mandi.
selesai mandi, pake baju siap2 manasin motor dan berangkat ke kantor

Pagi ini jakarta agak lengang, dijalan aku hanya ketemu macet sekali di Semanggi, dan walhasil sampe dikantor pukul 07.52 (TL 1 sih, tapi kan ada flexy time :p). dan tumben-tumbennya kantor jam segini masih sepi (mungkin karena efek libur panjang, jadi banyak yang masih santai2 berangkat kerjanya). aku nyalain komputer dan selanjutnya kayak postku sebelumnya (aku nulis disini).

jam 08.30 Pak Kepala Seksiku yang gahol abis baru dateng, dan sialnya mas arif (pelaksana di seksi yang sama denganku) ga dateng. walhasil hari itu kerjaan Monev (Monitoring Evaluasi) dikasih ke aku sama Pak Ang. mulai dari bikin perbandingan laporan Prosentase Penerimaan PNBP dari Direktorat Sistem perbendaharaan, dan Direktorat Jenderal Anggaran, Print PMK terbaru tentang tata laksana dan organisasi vertikal DJPBN, dan disuruh mempelajarinya pula X)

tapi aku bersyukur, dengan banyaknya kerjaan waktu pun cepat berlalu, tiba2 udah sore aja.dan pas ngeliat keluar gedung woooww, langit udah gelap, ujan pun sudah jatuh dari langit. suram suraaam, bakal pulang malem kayaknya kalo kayak gini terus langitnya...

Pas jam 4, lagi serius2nya ngerjain kerjaan eh tiba2 dikagetin sama gunawan+mal'an mereka teriak sambil nepuk pundak "Nek duwe HP diwoco bos, ono penting iki!!" aku nengok dan baru sadar ada mereka berdua, ada yang aneh dr wajah mereka tumben girang banget tu orang berdua, sampe nyamperin ke ruangan segala.. langsung aku liat HP, eh ada sms: "Bagi anak magang yang ikut padus, ada pembagian honor nih, diambil di Ibu Eva sekretaris SALK Dit.APK ya mulai dr sekarang gpp.. bilang yang lain juga" langsung gw cengir :D.."Lapo ga nyamper aku sik rek?" tanyaku pada mereka. "halah wis ndang rono wae!" jawab mereka. langsung lah aku dengan semangat empat lima melewati lorong kantor yang sepi menuju gedung sebelah, ga peduli kalo suasana udah gelap dan hujan gede diluar, yang penting duittt...(buat nyambung hidup ini...) hehehee
dateng ke ruangan bu eva, langsung disambut senyum (to be continued...)



[ Read More ]

Kedewasaan yang hakiki

Jakarta, 19 November 2012

Assalamualaikum
      Pagi ini Alhamdulillah sudah bisa ngantor lagi setelah libur panjang di kampung halaman
sebenarnya hati dan pikiran ini belum bisa fokus untuk menghadapi tumpukan kertas dan tugas-tugas di kantor
       Tapi aku ga mau berlarut-larut mengikuti suasana hati yang memang sedang ga enak banget. Pekerjaan adalah kewajiban, dan harus dipaksakan.
Aku duduk di depan Komputer kantor, log in Gtalk dan melihat status seorang sahabat, tiba-tiba ada rasa tenang yang menghinggapi hati.
      Seorang muslim yang alim, taat sekali beribadah, pengetahuan agamanya luas dan kadang menjadi tempat berkeluh kesah dan berdiskusi masalah agama tiba-tiba menayangkan status di akun Gtalknya, saya mengutipnya dan menulis status di bawah ini:

"Aku melihat. Dewasa itu adalah ketika seseorang menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaan dirinya. ketika ia tidak menuntut orang lain untuk membahagiakannya. tapi ia menuntut dirinya untuk membahagiakan orang lain. karena itu adalah kebahagiaan baginya"


      Kalimat yang sungguh sangat sederhana, tapi sangatlah dalam maknanya. susunan kalimatnya indah, mudah untuk dipahami tapi mungkin sangat sulit untuk dipraktekan di kehidupan. Sangat jarang orang yang bisa melakukan sesuatu seperti status gtalk diatas.

       Aku diam dan coba meresapi kumpulan kata-kata indah diatas, dan kemudian aku tersenyum.
Perspektif dewasa yang aku lihat selama ini ternyata salah, aku lebih suka perspektif dewasa menurut sahabatku ini. dan aku ingin mencoba untuk melakukannya, ya mencobanya. mencobanya terus menerus, tak peduli orang bilang apa, walau mungkin gagal tapi aku akan terus ikhtiar untuk mencobanya.

       Dulu aku begitu egois, aku menginginkan kebahagiaan menurut perspektifku tanpa melihat perspektif orang lain. dulu aku pikir disaat aku bahagia, orang-orang disekelilingku juga pasti bahagia. ternyata aku salah begitu banyak orang yang aku sakiti agar aku berusaha mendapatkan kebahagiaanku.

       Aku ingat-ingat lagi bagaimana aku menyakiti orang-orang itu, bagaimana aku berusaha mendapatkan kebahagiaanku yang ternyata semu.  Dulu saat aku melihat pacarku dekat dengan orang lain, aku malah menganggap orang itu sebagai sebuah ancaman terhadap hubunganku, aku berusaha menyingkirkan orang itu jauh-jauh entah dengan cara apapun. Aku sama sekali tak mendengarkan omongan pacarku, aku dibutakan oleh rasa cemburu saat itu. aku tak memperdulikan perasaan pacarku, yang aku tau hanya mengejar "kebahagiaanku yang ternyata semu itu".

       Kini aku sadar, bahwa yang aku perbuat adalah sebuah kesalahan. aku terlalu egois, aku terlalu dibutakan oleh nafsu cemburu. aku dibutakan oleh kedewasaan dan kebahagiaan yang semu. Sekarang aku ingin berubah, aku ingin menjadi seseorang yang "dewasa" seperti dalam status sahabatku itu. memang berat, tapi aku ingin mencobanya. aku ingin belajar menjalaninya. walau pasti akan banyak sekali penolakan-penolakan baik dari diri sendiri maupun orang lain, tapi aku akan menutup mata dan telinga dengan perkataan mereka.

Kini, Aku ingin belajar melihat sesuatu hal dengan kedewasaan yang hakiki.....




NB. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk sahabatku Astu laksana


[ Read More ]

Nasihat Ibunda

Nak, Istikhoroh sesungguhnya Allah lah Yang Maha Berkehendak
Allah lah yang mengatur segala kehidupan di Dunia dan Akhirat
Dialah yang menakdirkan dan menentukan segala sesuatu sesuai yang Dia kehendaki pada hamba-Nya





Allah Ta’ala berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (69) وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَى وَالْآَخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (70)
Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al Qashash: 68-70)

Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a: “Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih
Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.”


“Siapa yang mengucapkan La Haula Wala Quwwata illa billahi, maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”. (Hadis Riwayat Tabrani)


[ Read More ]

Galau itu sederhana

Masih dalam suasanan minggu-minggu kelabu
entah kenapa disaat rasa cinta ini memuncak
rasa rindu ini menyeruak
kau justru mengatakan hal itu

"Aku masih sayang kamu, tapi rasa sayang itu udah beda, ga kayak dulu"
aku terdiam, kemudian tersenyum getir, tiba-tiba ada rasa sakit dalam hati
seperti ada pisau tajam yang menusuk hati ini, pelan tapi pasti, semakin dalam dan semakin sakit
rasa itu tercampur aduk, sempat terpikir apakah perjuanganku selama ini sia-sia?

melihat sikapmu yang begitu dingin, aku berpikir apakah hangatnya cintaku tak sampai ke hatimu?
bahkan sempat aku berpikir, kata-kata cinta yang keluar dari mulutku, mungkin hanya lewat di telingamu
aku menarik nafas dalam dan berharap ini semua salah, tapi justru rasa sakit semakin kuat

Apakah salah jika aku ingin memperbaiki kesalahanku dulu?
Apakah rasa sakitmu dulu tak dapat kusembuhkan dengan cintaku kini?
Apa kau tidak lagi menginginkan aku ada?
sungguh aku tak dapat mengerti cintamu saat ini
Apa mungkin aku yang salah masih ada disampingmu?
sehingga kau selalu ingat semua perlakuan burukku dulu?




[ Read More ]